Tuesday, November 20, 2012

Melek Digital, Berbisnis Jadi Lebih Mudah


Ayah Thifa adalah orang pertama yang membuat saya benar-benar melek digital. Sebenarnya sih kenal internet udah lama, sekitar tahun 1999, jauh sebelum ketemu si Ayah. Tapi penggunaannya baru sebatas untuk chatting dan email. Belum tahu kalo hanya dengan bermodal internet kita bisa menghasilkan duit.

Mencari Klien Luar tanpa Harus Ke “Luar”

Tahun 2002, saat internet lebih banyak saya gunakan untuk Friendster-an, ayah justru udah mulai mencari rupiah eh dollar dari sana.

Ia bertekad ingin kerja mandiri menjadi seorang komikus, bukan pegawai. Dan itu sempat mendapat tentangan dari sang ibu, makanya dia berjuang mati-matian membuktikan, dengan komik saya bisa hidup.

Bersama beberapa orang teman, Ayah mendirikan studio yang memproduksi komik,  ilustrasi, dan pewarnaan digital. Modalnya hanya seperangkat komputer bawaan masing-masing anggota untuk bekerja. Jadi bisa dibilang usaha ini nyaris tanpa modal. Karena komputer itu sudah lama memang mereka miliki. Waktu itu tempat masih nebeng di garasi rumah ortu si Ayah, jadi ngga perlu bayar uang sewa. Paling-paling menyisihkan sedikit uang jajan tiap bulan untuk biaya operasional seperti listrik dan internet. Oya Ayah dulu kan masih kuliah jadi masih dapet jatah uang saku dari ortunya :D

Setelah berhasil menembus penerbit dalam negeri dan ingin memperluas pasar ke mancanegara, ayah berusaha mencari proyek-proyek ilustrasi lewat internet. Sample karyanya bersama teman-teman dipajang di media social photos yahoo. Dulu media sosial memang belum seramai sekarang. Kalaupun sudah ada opsi selain itu, mungkin belum familiar bagi masyarakat Indonesia.

Setelah meng-upload beberapa karya, ayah mencari proyek lewat situs penyedia lowongan pekerjaan khusus untuk komikus dan ilustrator. Bekerja di sini, bukan berarti harus masuk kantor nine to five ya. Semua bisa dikerjakan dari rumah dan kalo udah selesai tinggal dikirim ke klien lewat email. Ada juga sih yang memintanya mengirimkan gambar asli via ekspedisi tentu dengan mananggung biaya kirimnya.
komik Voltron, terbit di San Fransisco, ilustratornya ayah :)

Bekerja Via Internet Dulu dan Sekarang

Ketika ayah mulai merintis bisnisnya dulu, internet masih bisa dibilang barang langka. Ngga setiap rumah punya sambungan internet. Kalaupun ada menggunakan dial up  yang tarifnya mahal bo. Terpaksa deh si ayah bela-belain begadang di warnet sampe pagi kalo mau kirim gambar ke klien, demi mendapat paket hemat.

Sekarang, internet murah sudah mulai masuk ke rumah-rumah bahkan ke kantong hampir setiap orang. Sudah banyak provider menawarkan layanan internet, semuanya mejanjinkan kecepatan dan kemurahan. Salah satunya AXIS.  Yang saya salut AXIS bukan cuma skedar gencar menjual produk, tapi juga peduli edukasi khusnya dalam bidang internet. Contohnya aja tanggal 10 November kemarin di Semarang, AXIS baru saja mengadakan Talkshow bertemakan “Melek Digital Untuk Startup Business“. Setelah sebelumnya keliling juga di beberapa kota lain di IndonesiaDengan kemudahan-kemudahan seperti ini, seharusnya sih memulai bisnis jadi lebih mudah ketimbang dulu kan.

Liat aja sekarang banyak orang buka toko tanpa perlu modal besar buat sewa ruko. Cukup buat akun facebook atau bikin blog gratisan aja. Ya kalo mau agak kerenan dan keluar modal dikit bisa sewa domain sendiri.

Di era digital seperti sekarang peluang  bisnis baru bermunculan. Saya pernah dengar orang yang membuka jasa pengelolaan social media artis atau perusahaan. Jadi kerjanya mengupdate fanpage, ngetwit, dan berusaha meningkakan jumlah follower dari perusahaan/artis tersebut.

Munculnya berbagai media sosial baru, juga memberikan keuntungan tersendiri bagi penggiat bisnis online. Sama seperti si Ayah, sekarang karya-karyanya bisa dilihat di beberapa situs seperti website/blog, deviant art, flicker, dan facebook.

Kalau dulu harus berjibaku cari proyek, sekarang ada beberapa yang datang dengan sendirinya. Sebagian karena rekomendasi dari klien lama (networking ituh bener-bener penting ya!). Sebagian lagi karena karyanya “ditemukan” di berbagai media sosial oleh calon klien.

setelah punya dana cukup, dari garasi ortu studio ayah pindah ksini


Emak-emak Juga Harus Melek Digital

Saya memutuskan keluar dari pekerjaan saat akan menikah. Ya gimana, saya bekerja di Sulawesi sementara calon suami ada di Jawa. Dan sebelum mendapat pekerjaan baru saya menikah.

Si ayah sih sebenarnya ngga kepingin saya bekerja lagi di luar ikut orang. Dia selalu bilang, “Kita punya fasilitas internet di rumah, manfaatkanlah!”

Sebenarnya sih saya setuju-setuju aja. Cuma gara-gara denger omongan kanan kiri jadi goyah juga.

“Meskipun udah menikah, harus tetap melanjutkan karier di luar, jangan cuma di rumah aja., entar jadi kuper. Udah sekolah tinggi-tinggi juga, sayang kan kalo ngga kepake.”

Kalo udah denger omongan kayak gitu pasti langsung bilang ke ayah pengen ngelamar kerja lagi dan ayah seperti biasa mengulangi nasihat-nasihat terdahulunya sampai saya hapal :p

“Kita punya fasilitas internet di rumah, manfaatkanlah! Coba kamu lihat bapak-bapak tua yang kemana-mana manggul pintu dari kayu dan nawarin dari rumah ke rumah, belum tentu ada yang beli juga. Kalo dia bisa internetan, pasti caranya akan beda, foto pintunya di upload ke facebook, ditawarin ke teman-temannya, kalo ada yang mau beli baru diantar ke rumah. Lebih efektif dan efisien kan.”

Si ayah kemudian meminta saya untuk gencar mempromosikan usaha clothing yang kami jalankan, via internet. Sebelumnya kita cuma titip jual aja di distro tanpa promo apapun.

Kita bikin akun FB khusus buat jualan dan buka lapak juga di beberapa forum jual beli seperti kaskus. Dengan begini, bisa menjaring konsumen dari luar kota bahkan luar pulau.

Jual beli online seperti ini sebenarnya lebih enak, karena hubungan kita langsung sama konsumen, mereka transfer, barang langsung dikirim. Ngga dipotong konsinyasi untuk toko pula.

arisan dasawisma (apa posyandu ya? :p): ibu-ibu di sini juga harus diajak melek digital :)


Melirik Peluang Bisnis Online Lain

Meskipun akhirnya sudah punya aktivitas di rumah, sempet terbersit kangen dengan dunia radio, tempat saya kerja dulu, pengen deh siaran lagi. Waktu saya sampaikan ini ke ayah, ngga berapa lama ayah bilang, “Kalo mau siaran, ini ada stasiun radio online lagi buka lowongan, kamu bisa siaran dari rumah, daftar sana!”

Siaran dari rumah? Gilak ini mimpi saya beberapa tahun lalu. Iya bener, sempet berandai-andai sama temen kalau saja sutau hari nanti ada sebuah teknologi yang membuat kita bisa siaran tanpa harus datang ke studio. Dan sekarang beneran ada.

Setelah mengajukan lamaran, saya pun diundang untuk wawancara via skype dan lolos. Dengan modal komputer, headphone, dan koneksi internet yang memadai suara saya bisa didengarkan dari belahan bumi manapun yang ada akses internetnya. Langsung berasa keren deh hihihi.

Sebelumnya, sempet deg-degan juga, saya yang gaptek ini siaran dari rumah tanpa ada pembimbing di sisi saya? Gimana kalau jadinya kacau? Tapi Alhamdulillah semua berjalan lancar meskipun dengan sedikit nervous.

Dari siaran ini dapat bayaran juga loh. Sambil menyelam minum air. Menyalurkan hobby dan dapat duit, ngga perlu keluar rumah pula.

Sekarang sih siarannya lagi vakum. Semenjak beberapa hari sebelum Thifa lahir saya memutuskan untuk cuti siaran sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Giliran saya udah siap siaran lagi, eh radionya udah lenyap.

Banyak yang menyarankan saya bikin aja radio online sendiri. Mudah dan murah katanya. Tertarik sih sebenarnya, kayaknya prospek ke depannya juga bagus. Tapi ntar deh kalo SDM nya sudah mumpuni. Soalnya kalopun suatu saat nanti beneran punya radio online sendiri, pengen digarap dengan serius. Ingin menjadikan radio itu sebagai sumber penghasilan bagi banyak orang. Bukan sekedar penyaluran hobby semata. Aamiin.

Sekarang lebih aktif nulis blog. Soalnya waktunya kan lebih fleksibel ya, ngga terikat jadwal, semau-mau kita aja nulisnya. Kalo saya sih menyesuaikan dengan jadwal tidurnya Thifa.

Di kedepannya saya punya pandangan, ingin mengelola blog dengan lebih profesional. Berharap bisa menjaring pengiklan tanpa melalui perantara adsense.

Menurut survey yang dilakukan BlogHer , Ketchum, dan Nielsen, perempuan pengguna  social media lebih terdorong untuk membeli produk yang dipromosikan oleh blogger ketimbang selebritis (ictwatch.com). Nah itulah yang mau saya coba jual ke calon pengiklan. Tapi tetep yah, blognya harus dibuat keren dulu baik dari segi isi maupun desain. Sekarang sih lagi dalam proses.

suatu saat nanti thifa juga harus melek digital, kalo yg ini cuma gaya2an :)

Melek Digital, Berbisnis Jadi Lebih Mudah

Kesimpulannya, dengen melek digital berbisnis jadi lebih mudah. Kalo ada yang sampe sekarang belum melek digital dengan berbagai alasan, misalnya takut keasikan fesbukan trus lupa masak buat anak, berarti belum bener-bener melek digital dong. Karena melek digital ga cuman sekedar jago internetan, tapi paham betul akan dampak positif dan negatifnya.

Apapun itu pasti mempunyai sisi baik dan buruk, demikian halnya dengan internet. Kalo kita udah sadar akan keduanya, tinggal pilih mau terkena dampak baiknya atau buruknya :)

diajak melek digital bareng AXIS, foto by @yogadanu 



13 comments:

  1. benar2 informatif blognya mak\ saya juga tertarik tuk bisnis online\skarang saya lagi coba nego distributor fisik \ mohon do'a nya ya mak :)

    ReplyDelete
  2. wah.. kerenn.. labih mantap ya, kalo bisa kerja tanpa harus keluar rumah :D
    salam

    ReplyDelete
  3. hanya satu kata buat kita semua NGEBLOG..wkwkkwwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. hidup nge blog, moga suatu saat blog ini bisa membawa kesuksesan :)

      Delete
  4. keren sekali kak rahmi. bekerja tanpa harus keluar rumah. liza juga pingin seperti itu. kalo ada rezeki insyaallah liza mau buka praktik di rumah saja, jadi sambil menyelam minum air

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus Liza buka praktek di rumah aja, biar ga jauh2 sama anak :)

      Delete
  5. Bagi ilmu dong, ini saya lagi merintis usaha minuman tp masih skala kecil.
    saya jg mau "Mencari klien luar tanpa harus keluar"
    sukses ya buat bisnis onlinenya.

    ReplyDelete
  6. komiknya keren banget! salut deh ...

    ReplyDelete
  7. Keren karyanya, smoga makin mantab n di angkat film cem karya2 Marvel!!!!

    ReplyDelete
  8. Maakk kalo trafficnya banyak saya mau banget ngiklan langsung hehehe

    ReplyDelete
  9. Bener banget Mba, blogger lebih mau beli barang yang direkomnenin blogger lain ketimbang dari seleb...

    ReplyDelete