Thursday, March 13, 2025

Dear, Papa

Dear, Papa ...

Ijinkan Dek Ami menulis lagi tentang Papa. Katanya, ingatan manusia itu terbatas. Mungkin apa yang dek Ami ingat sekarang, esok hari bisa terlupa. Ya, semoga jangan, tapi Dek Ami nggak mau melupakan tentang Papa. 

Pa, tahukah Papa, jauh sebelum Papa masuk rumah sakit kemarin itu, Dek Ami sering nangis dalam kesendirian karena mendengar kabar Papa sakit.



Ibu bilang,  kondisi Papa semakin lemah, mulai sulit bicara, diajak ngobrol kadang seperti orang linglung. Pedih sekali mendengar itu, Pa. Bahkan dulu, sebelum Papa pensiun tapi kita terpisah jarak, saat denger Papa sakit lututnya, hingga sholat pun harus sambil duduk, hatiku rasanya sedih Pa. Membayangkan Papa sakit, tanpa Dek Ami bisa berbuat apapun selain berdoa, dan menelepon untuk menunjukkan perhatian pada Papa.

Monday, February 24, 2025

40 Tahun

 Lagi-lagi super late late post, tapi nggak apa-apa daripada nggak nulis sama sekali yaaa.

31 Desember 2024 kemarin, genap 40 tahun usiaku. Kadang ngerasa, whaat udah setua ini aku? Kemarin masuk di usia 30 aja ngerasa, kok udah tua aja :')

dibikin Thifa mile crepes

Dulu waktu kecil, aku melihat orang usia 40 itu berasa udah tua banget dan sekarang orang tua itu adalah aku hahahaa.

Tapi usia adalah keniscayaan. Sekarang tinggal bagaimana kita melewatkan sisa usia. Semoga diberi kesehatan jasmani rohani sampai akhir hayat, bisa menjalankan peran di dunia dengan sebaik-baiknya (sebagai istri, ibu, anak, warga masyarakat) dan kelak diwafatkan dalam kondisi husnul khotimah.

surat dari Hana

Nggak ada perayaan, kami hanya makan di mie gacoan yang murah meriah. Hadiah dari anak-anak saya dokumentasikan di sini. Takut ilang, nggak ada kenangannya. Kaya Sarah, beberapa kali bikin surat. Bukan hanya di ultah ini, tapi ultah tahun kemarin dan pas ultah pernikahan, tapi ilang dan belum sempet difoto. Sayang, kan.


surat dari Sarah



Friday, February 14, 2025

Tertampar

Ada orang nulis baru 8 bulan, sudah dapat badge platinum di KBM App. Platinum itu artinya pendapatan kumulatif mulai 100 juta. Wow. Katanya dia menyempatkan nulis saat perjalanan dari rumah menuju tempat kerja. Sungguh membuat diri ini tertampar! Apa kabarnya gue yang waktu luang banyak, mobilitas juga paling jauh sebatas rumah-pasar, kokk bisa-bisanya update bab nunggu sekian purnama, hiks.

Friday, February 7, 2025

SEDIH

Belakangan ini saya seringkali merasa sedih, bahkan tiba-tiba menangis. Lagi racik-racik di dapur,nangis. Lagi makan nangis. Bahkan ketika nulis ini, rasanya juga udah mau nangis.


Teringat akan Papa. Belakangan kata Ibu, Papa kondisi kesehatannya menurun terutama pasca jatuh dari tempat tidur, dan yang pengen bikin nangis lagi, Papa kadang kaya orang linglung kalau diajak bicara.

Saya jadi ingat, beberapa teman saya ada yang bapaknya terkena demensia, bahkan dulu Mbah kakungpun seperinya begitu. Mbah kakung seperti hanya teringat sau momen sja dalam dihupnya yang sering ia ceritakan terus yaitu saat di Caruban, yang saya sendiri nggak tahu kapan tu, mungkin saat saya belum lahir. Mbah lupa sama memori-memori jangka pendek. Misalnya ada tau datang ke rumah, udah nanya itu siapa lalu dijawab, tak lama Mbah akan bertanya lagi itu siapa.


Wednesday, February 5, 2025

Terimakasih Sudah Menulis

Adakah satu kalimat yang ingin kamu katakan pada dirimu di masa lalu? Kalau saya ada. 

"Terimakasih sudah menulis."

Suatu hari saya membuka-buka diary masa remaja, saya baca, dan saya tertegun, banyak hal-hal yang saya sebelumnya sama sekali tidak teringat, namun setelah membacanya membuat seolah ingatan saya kembali. "Oh, aku pernah begini, ya."